Mengenal Foreign Direct Investment (FDI)

Pasar global pada saat ini telah melintasi batas-batas negara. Adanya kerjasama perdagangan antar kawasan regional dan multinasional seperti ASEAN Economic Community atau dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Trans-Pacific Partnership menjadi contoh nyata yang bisa kita saksikan. Terlebih lagi, terjadinya perjanjian dan kesepakatan perdagangan yang ditandai dengan liberalisasi perdagangan serta pelonggaran atas tarif dan regulasi ikut menegaskan bahwa perdagangan internasional merupakan suatu keniscayaan.

Mengenal Foreign Direct Investment (FDI)
Ketika batas antar negara sudah tidak lagi menjadi hambatan, faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan investasi bisa bergerak dengan cepat dan mengalir kedalam suatu negara. Salah satu contohnya adalah Foreign Direct Investment (FDI) yang akan kita bahas pada tulisan kali ini.

Foreign Direct Investment (FDI) merupakan bentuk aktivitas ekonomi dimana investor dari suatu negara menanamkan modal jangka panjang, baik dalam bentuk finansial maupun manajemen, kedalam entitas usaha yang berada di negara lain (Organisation for Economic Cooperation and Development. OECD Benchmark Definition of Foreign Direct Investment, 2008).



Adapun tujuan dari penanaman modal ini ialah untuk membentuk kemitraan strategis dan saling memberikan manfaat diantara pihak-pihak terkait, terutama pada bidang perekonomian, khususnya lagi di sektor perdagangan. Sedangkan investor bisa terdiri dari: individu, kelompok individu, perusahaan, group perusahaan, lembaga pemerintah, organisasi, maupun kombinasi dari unsur-unsur tersebut.

Secara konseptual, FDI dipercaya bisa memberikan dampak positif bagi negara penerima (host country), terutama bagi negara-negara berkembang dan negara yang belum berkembang, untuk mengakselerasi pembangunan dan perekonomian domestik. Alasannya antara lain adalah:
  • FDI berfungsi sebagai dana segar yang secara langsung bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk menggerakkan aktivitas ekonomi.
  • FDI berguna dalam peningkatan daya saing produk domestik, baik secara kualitas maupun harga, sehingga turut membantu mempromosikan produk tersebut untuk bersaing di pasar global.
  • FDI mampu menjadi instrumen terjadinya transfer teknologi, pengembangan pengetahuan, serta peningkatan manajemen dan keterampilan.
  • FDI juga bisa menjadi motor keterhubungan diantara industri-industri yang ada, baik yang berada disisi investor (home country), maupun dipihak penerima (host country).
  • FDI diyakini mampu menciptakan stabilitas finansial, terutama bagi negara-negara yang memiliki sumberdaya ekonomi namun memiliki keterbatasan modal.
Dalam realitanya, seringkali terjadi argumentasi mengenai keberadaan FDI di suatu negara. Beberapa pendapat negatif yang muncul ketika suatu negara menerima dana modal FDI adalah sebagai berikut:
  • timbulnya kekhawatiran dari investor yang sudah ada di suatu negara, termasuk investor lokal, yang mungkin terancam dengan kehadiran investor-investor asing yang masuk melalui skema FDI. Ini bisa mengakibatkan terjadinya pelarian modal (capital outflow) yang berpotensi membahayakan stabilitas perekonomian domestik.
  • timbulnya ketakutan akan adanya dominasi tenaga kerja asing yang bekerja di negara tersebut. Ini tentu akan mempengaruhi kesempatan bekerja bagi tenaga kerja domestik.
  • munculnya ketakutan jika perusahaan-perusahaan domestik dikuasai oleh investor asing akan mempengaruhi kebijakan politik maupun strategis suatu negara.
  • munculnya keresahan dari industri domestik berskala kecil dan menengah yang tidak bisa berkembang akibat adanya industri asing yang masuk ke negara tersebut. Hal ini bisa terjadi karena produk domestik kalah dalam hal daya saing dan teknologi.
Demikian beberapa poin penting yang bisa dipelajari mengenai Foreign Direct Investment (FDI). Munculnya perdebatan akan dampak positif dan negatif FDI harus menjadi perhatian pemerintah, sehingga investasi ini mampu memberikan hasil yang maksimal bagi pembangunan dan perekonomian domestik, sekaligus melindungi sumberdaya dan faktor produksi dalam negeri. **



ARTIKEL TERKAIT :
Perekonomian Korea Selatan: antara Data dan Realita
Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China
Konsep dan Permasalahan dalam Perdagangan Internasional
Peluang dan Tantangan ASEAN Dalam Perekonomian Global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar