Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

Kata ‘ekonomi’ merupakan istilah yang familiar diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat rumahtangga tidak memiliki cukup penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup, biasanya mereka disebut 'golongan ekonomi lemah’ atau 'kelas ekonomi sulit'. Lantas, apa sebenarnya makna kata tersebut? Dalam materi ini kita akan mempelajari konsep dasar ekonomi dan ilmu ekonomi.

1. PENGERTIAN EKONOMI DAN ILMU EKONOMI.

Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Secara etimologi, kata ekonomi (economy) berasal dari bahasa Yunani oikonomia (οἰκονομία), terbentuk dari kata oikos (οίκος) – berarti rumahtangga, dan nemein (νęμoμαι) – yang artinya mengelola. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa ekonomi adalah kegiatan mengelola rumahtangga.

Pada kenyataannya, setiap rumahtangga menghadapi berbagai persoalan, misalnya dalam menentukan siapa yang bertugas membersihkan rumah, siapa yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, siapa yang diberi tugas memasak, mencuci, dan sebagainya.



Persoalan tersebut muncul karena keterbatasan sumberdaya yang dimiliki rumahtangga, mungkin terkait jumlah individu dalam rumahtangga, luas area tempat tinggal, penghasilan yang diterima, serta faktor lain. Oleh karena terbatasnya sumberdaya, rumahtangga mesti mampu mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi setiap kebutuhannya.

Lebih lanjut, rumahtangga disini bukan hanya dalam arti sempit (keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak); melainkan juga dari perspektif luas, yakni masyarakat (society) yang hidup dalam suatu wilayah kedaulatan, yang disebut negara.

Permasalahan yang dihadapi negara juga sangat kompleks, mulai dari siapa yang bertugas menjadi pemimpin, siapa yang mengawasi anggaran, siapa yang menyediakan kebutuhan masyarakat, membangun infrastruktur, dan seterusnya.

Dari gambaran diatas terdapat dua kata kunci yang melekat pada pengertian ekonomi, yakni:
  1. keterbatasan sumberdaya (scarcity of resources).
  2. pengelolaan dan pengalokasian sumberdaya (management and allocation of resources).
Kata kunci itulah yang menjadi fokus utama ilmu ekonomi. Dengan kata lain, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana rumahtangga mengelola dan mengalokasikan keterbatasan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.

Dikarenakan sumberdaya yang terbatas, maka pengelolaan dan pengalokasiannya ditentukan melalui skala prioritas. Saat menentukan prioritas tersebut, digunakanlah prinsip ekonomi, yakni bagaimana memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk memperoleh output yang optimal.

Contoh sederhana: dalam sebuah pusat perbelanjaan, banyak sekali pilihan produk yang ditawarkan, seperti pakaian, makanan-minuman, perangkat elektronik, perhiasan, dan lain-lain. Namun mengingat keterbatasan dana yang dimiliki, kita dihadapkan pada pilihan untuk membeli produk berdasarkan prioritas tertentu (misalnya membeli makanan-minuman, sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi).

2. ILMU EKONOMI POSITIF DAN ILMU EKONOMI NORMATIF.

Dalam ilmu ekonomi terdapat dua kajian, yakni ilmu ekonomi positif (positive economics) dan ilmu ekonomi normatif (normative economics). Adapun perbedaan keduanya adalah:
  • dalam ilmu ekonomi positif, analisa ekonomi didasarkan pada bagaimana perekonomian bekerja dalam tataran realita.
  • pada ilmu ekonomi normatif, analisa ekonomi didasarkan pada bagaimana seharusnya perekonomian bekerja. Dengan kata lain, ilmu ekonomi normatif menerangkan kondisi ideal dari sebuah perekonomian.

3. KEGIATAN EKONOMI DAN HUBUNGAN ANTARA PELAKU EKONOMI

Untuk mempermudah gambaran mengenai kegiatan ekonomi, berikut diagram sirkular (circular flow) yang menjelaskan hubungan antara faktor rumahtangga dengan perusahaan, sebagai pelaku-pelaku ekonomi.

Diagram Sirkular Hubungan Pelaku Ekonomi Rumahtangga dan Perusahaan - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • rumahtangga (RT) memiliki input berupa tenaga kerja dan modal yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi barang & jasa. Untuk memanfaatkan input tersebut, perusahaan membayar upah/sewa dan RT menerimanya sebagai pendapatan.

Disisi lain, pendapatan digunakan RT untuk konsumsi; disini RT melakukan pengeluaran untuk mendapatkan barang & jasa, sementara perusahaan memperoleh laba penjualan. Kemudian laba digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya, dan aktivitas ekonomi berulang kembali.

4. KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN EFISIENSI.

Karena keterbatasan sumberdaya, dibuatlah instrumen yang memuat kemungkinan melakukan produksi terhadap sumberdaya tersebut. Instrumen ini dikenal dengan istilah Production Possibilities Frontier atau Kurva Batas Kemungkinan Produksi, yang menggambarkan kombinasi output yang mampu di produksi dengan sumberdaya dan metode yang dimiliki.

Kurva produksi dikatakan efisien jika semua faktor produksi terpakai atau terkonsumsi, tanpa meninggalkan sisa.

Kurva Batas Kemungkinan Produksi - www.ajarekonomi.com
keterangan:
  • kurva diatas menyatakan bahwa kombinasi produksi dari meja dan kursi bisa dicapai dengan masing-masing kuantitas seperti yang tergambar dalam titik A (700 kursi dan 500 meja), titik B ( 500 kursi dan 600 meja), serta titik C (200 kursi dan 200 meja).

Output produksi dikatakan efisien jika semua faktor produksi mampu diserap dalam produksi. Hal tersebut tergambar di titik yang bersinggungan dengan kurva batas kemampuan produksi, yakni titik A dan titik B.

Sementara titik C menggambarkan inefisiensi, karena tidak semua faktor produksi digunakan; dan titik D adalah keadaan yang tidak mungkin dicapai, sebab melebihi batas kemampuan produksi.

5. PENUTUP.

Dari uraian diatas kita bisa mempelajari bagaimana konsep ekonomi dan ilmu ekonomi terbentuk, serta unsur-unsur yang menjadi fokus kajian ilmu ekonomi. *



Referensi:
  1. Blanchard, Olivier. (2006). Macroeconomics, Fourth Edition, Pearson International Edition.
  2. Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus. (2002). Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill.
Materi selanjutnya:
Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, Konsep Pasar, serta Hakikat Perdagangan
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi

2 komentar: