Peluang dan Tantangan ASEAN dalam Perekonomian Global

Setelah beberapa waktu lalu membahas KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, kali ini kita akan menelusuri lebih jauh mengenai peluang dan tantangan ASEAN dalam perekonomian global.

ASEAN Dalam Perekonomian Global
Pertama-tama kita akan melihat data makroekonomi negara-negara anggota ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Vietnam). Data ini merupakan total data ekonomi masing-masing negara ASEAN pada 2014.

Mengenal Shadow Economy

Topik yang akan kita bahas kali ini sangat menarik sekaligus rumit. Kita akan berkenalan dengan satu konsep dalam ilmu ekonomi yang disebut shadow economy. Pada beberapa literatur, istilah shadow economy sering diganti dengan istilah underground economy atau black economy.

Mengenal Shadow Economy
Studi mengenai shadow economy sampai saat ini masih menjadi tantangan tersendiri, antara lain disebabkan belum adanya definisi yang akurat untuk mendefinisikan shadow economy, sulitnya menghitung skala kegiatan yang termasuk didalamnya, dan bagaimana mengukur potensi kerugian negara akibat aktivitas tersebut. Hal ini memang wajar, sebab kata ‘shadow’ sendiri sudah menggambarkan sesuatu yang tersembunyi atau tidak transparan.

Menyimak KTT ASEAN ke-27: Our People, Our Community, Our Vision

Beberapa hari terakhir, tepatnya sejak 18-22 Nopember 2015, Malaysia menjadi sorotan media setelah menjadi tuan rumah The 27th ASEAN Summit and Related Summits atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-27 dan KTT terkait lainnya. Para pemimpin negara anggota ASEAN dan mitra strategis berkumpul untuk mendiskusikan berbagai persoalan terkini, menyangkut kerjasama dalam bidang perekonomian, sosial-budaya, keamanan, dan isu-isu penting lainnya.

Menyimak KTT ASEAN ke-27: Our People, Our Community, Our Vision
Sebenarnya pada agenda acara resmi, bukan hanya KTT ASEAN saja yang diselenggarakan, melainkan juga KTT ASEAN bersama negara mitra kerjasama, seperti Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, India, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Seputar KTT APEC 2015

Selama dua hari, tepatnya 18-19 Nopember 2015, sejumlah pemimpin negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) mengadakan konferensi tingkat tinggi yang diselenggarakan di Manila, Filipina. Berbagai isu dibicarakan oleh 21 perwakilan negara anggota. Fokus dari pertemuan tersebut menitikberatkan pada masalah kerjasama perekonomian. Akan tetapi ada hal lain yang juga menjadi perhatian dalam konferensi tersebut, yakni mengenai perubahan iklim serta perang melawan terorisme. Tulisan kali ini akan membahas poin-poin penting yang dihasilkan dalam KTT APEC 2015.

Seputar KTT APEC 2015
Tema KTT APEC 2015 adalah “Building Inclusive Economies, Building a Better World.” Prioritas utama pembicaraan adalah peningkatan integrasi perekonomian regional, pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bersaing dikawasan regional maupun global, investasi pada pembangunan sumberdaya manusia, serta pembangunan komunitas yang kokoh dan berkelanjutan.

Seputar Kerjasama Trans-Pacific Partnership (TPP)

Setelah membahas mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kali ini kita akan berkenalan dengan Trans-Pacific Partnership (TPP). Beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia sempat mengeluarkan statement untuk mempertimbangkan bergabung dalam TPP (www.bbc.com, Jokowi kemukakan niat gabung Kemitraan Trans-Pasifik, 27 Oktober 2015). Lantas seperti apa TPP dan hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan Indonesia sebelum masuk menjadi anggota TPP akan kita ulas di artikel ini.

Seputar Kerjasama Trans-Pacific Partnership (TPP)
Bila merunut pada situs resmi di ustr.gov/tpp, kita bisa mendapatkan seputar informasi mengenai Trans-Pacific Partnership (TPP).

Indonesia, Sambutlah MEA!

Melanjutkan artikel sebelumnya, Selamat Datang MEA, kali ini kita akan melihat sejauh mana kesiapan Indonesia menyambut datangnya era pasar bebas ASEAN. Apa saja kesempatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia untuk bisa unjuk gigi bahkan menjadi pemenang, bukan sekadar penggembira dalam pentas besar ini.

Indonesia, Sambutlah MEA!
Jika melihat kebelakang, pemerintah Indonesia sebenarnya telah membuat persiapan-persiapan dalam menyongsong MEA. Kita bisa mengutip dari referensi resmi, yakni pada Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Selamat Datang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

Dunia saat ini sedang menuju era baru, yakni terintegrasinya wilayah-wilayah negara menjadi satu kekuatan regional yang mendasarkan diri pada kerjasama yang saling menguntungkan, baik dibidang ekonomi, kebudayaan, maupun pariwisata. Tak terkecuali dengan Indonesia, yang pada akhir 2015 akan memulai kerjasama regional dengan beberapa negara tetangga.

Selamat Datang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
Ya, kita sedang membicarakan ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih dikenal dengan nama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Artikel kali ini dimaksudkan untuk memahami dasar dan tujuan pembentukan MEA.

Mengenal Konsep Urban Agriculture

Dalam pembahasan mengenai perekonomian di sektor pertanian beberapa waktu lalu, secara sekilas disinggung tentang urban agriculture. Untuk itulah pada kesempatan kali ini kita akan mengulas lebih jauh mengenai urban agriculture. Pertama-tama kita mencari tahu mengenai hakikat urban agriculture, kemudian manfaat, dan tantangannya.

Mengenal Konsep Urban Agriculture
Organisasi pangan dunia, the Food and Agriculture Organization (FAO), mendefinisikan urban agriculture sebagai upaya membudidayakan tanaman dan memelihara binatang ternak dalam lahan terbatas pada kawasan perkotaan (www.fao.org).

Perekonomian di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian di Jepang

Tahukah Anda berapa luas lahan pertanian di Indonesia? Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013, Indonesia memiliki sekitar 95.81 juta hektar lahan potensial untuk pertanian. Lantas berapa kontribusi dari sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB)? Mengutip Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019, rata-rata kontribusi sektor pertanian periode 2010-2014 terhadap PDB sebesar 10.26%.

Perekonomian di Sektor Pertanian: menengok ke negeri sakura
Bagaimana dengan Jepang? Kali ini kita akan melihat sekilas sektor pertanian di Jepang. Selain itu kita juga akan mengupas tantangan-tantangan perekonomian di sektor pertanian, beserta alternatif solusinya.

Memahami Konsep Environmental Economics

Dalam artikel sebelumnya telah dibahas tentang Faktor Lingkungan Dalam Perekonomian. Masih dalam hubungannya dengan topik tersebut, tulisan ini akan menyajikan pemahaman dasar tentang salah satu cabang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan lingkungan, yakni environmental economics.

Perkenalkan: Environmental Economics
Beberapa pihak masih merancukan konsep environmental economics dengan ecology. Untuk itu perlu dicatat bahwa kedua disiplin ilmu tersebut berbeda dalam berbagai perspektif. Jika environmental economics merupakan cabang dari ilmu ekonomi, maka ecology menginduk pada ilmu biologi. Oleh karenanya, ulasan ini semata-mata mengambil sudut pandang environmental economics.

Faktor Lingkungan Dalam Perekonomian

Pada 30 Nopember sampai dengan 11 Desember 2015, Perancis menjadi tuan rumah konferensi dunia yang berkaitan dengan lingkungan, yaitu: The 21st Session of the Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change, atau lebih dikenal dengan sebutan Paris 2015.

Faktor Lingkungan Dalam Perekonomian
Konferensi ini membahas isu-isu lingkungan teraktual, diantaranya perubahan iklim (climate change), peningkatan suhu udara secara global (global warming), serta kesiapan menghadapi persoalan-persoalan tersebut.

Harga Minyak Dunia dan Kaitannya Dengan Perekonomian

Saat artikel ini ditulis (03 Nopember 2015), media massa internasional sedang menyoroti tentang harga minyak mentah dunia yang beberapa waktu terakhir mengalami penurunan pada pasar perdagangan internasional. Salah satu media menyebutkan bahwa penurunan harga minyak terjadi, antara lain karena pasokan produksi minyak yang melimpah di Rusia.

Harga Minyak Dunia dan Kaitannya Dengan Perekonomian
Faktor lain yang membuat jatuhnya harga minyak dunia adalah menurunnya produksi disektor industri manufaktur di China, yang diikuti dengan berkurangnya permintaan akan minyak mentah (www.marketwatch.com. Oil ends lower on weak China data, record Russian crude production, November 02, 2015). Lantas apa kaitan harga minyak dunia dengan perekonomian suatu negara? Kita akan mengulasnya pada tulisan ini.